Kosong ….

Kosong !!! Benar-benar kosong
Ga ada isi … which means juga ga menghasilkan

Buntu …
Ga ada progress
For everything inside my head and heart …
I’m getting worse …..

Need go out of this ‘box’ …. 😦

gambarnya ‘nyolong’ di sini

Hari Untuk Amanda

Sudah lama tidak menikmati film romantis ringan ala Indonesia, coz-you-know-what. Tapi kamis kemaren, adek gw ngajakin nonton film yang baru premier di hari itu. Judulnya ‘Hari Untuk Amanda’.

Ga ada ekspektasi khusus buat gw, waktu mutusin nonton film ini. Palingan standar. cerita biasa. Such no thing special lah. Tapi, berhubung gw emang lagi pengen nonton film yang ga berat-berat, akhirnya gw coba nikmatin niy film.

Ceritanya emang ga ada yang spesial, seorang cewek 26th bernama Amanda, dihubungi kembali oleh Hari, mantan pacarnya yang sudah dipacarinya selama 8 tahun, dan putus oleh sebab yang sebetulnya ga terlalu kronis. Parahnya, Amanda dihubungi Hari, justru beberapa hari menjelang pernikahannya dengan cowok bernama Dody.

Hari yang menyenangkan, easy going, penuh kenangan dan care, berbeda jauh dengan Dody yang cenderung workaholic sehingga terkesan cuek. Amanda yang stres karena harus mempersiapkan hari pernikahan, makin stress dengan sikap Dody. Hari yang ada di saat yang tepat, menjadi tempat Amanda mencurahkan semuanya. Ini tentu saja membuat kebimbangan baru di hati Amanda. Haruskah Ia memilih Dody atau Hari ? Complete storynya liat sendiri dah di bioskop 😀 …

Tapi dengan ‘kestandaran’ film ini, ada beberapa good point yang gw dapet dari film ini ….

First, Jodoh di tangan Tuhan.
Mungkin ungkapan yang klise terdengar, tapi film ini seakan ingin membuktikannya. Seseorang yang jadi pasangan bertahun-tahun, bukan berarti jodoh kita. Mungkin sekali penyebab kita menyadari bahwa dia bukan jodoh kita adalah hal-hal simple yang mungkin tidak pernah kita kira sebelumnya.

Second, Keinginan Vs Kebutuhan.
Terkadang kita mudah sekali menuruti keinginan. Tapi seringkali lupa dengan kebutuhan kita. Apalagi jika keinginan itu tidak sejalan dengan kebutuhan. Mana yang harus jadi prioritas ? Hari yang care, mungkin bisa memberikan semua yang Amanda inginkan … Tapi kebutuhan Amanda akan kepastian, akan keteraturan hidup, bisakah Hari memberikannya ?

Third, All about destiny
Setiap peristiwa yang kita alami, bisa jadi akan menentukan masa depan kita. Amanda yang salah paham pada Hari ketika tidak datang pada acara keluarganya (padahal Hari tidak datang karena harus membantu temannya yang hipotermia), memutuskan Hari secara sepihak. Bahkan ketika Hari bermaksud ingin merayakan 8 tahun kebersamaan mereka, Amanda yang masih marah, memutuskan untuk tidak datang. Walaupun menurut Hari, itu hanya kesalahpahaman yang seharusnya tidak membuat mereka putus, Tapi ternyata itulah awal Amanda menemukan Dody, calon suaminya sekarang.

So, kesimpulannya, film ini termasuk recommended buat ditonton, terutama buat yang lagi pengen nonton film-film ringan. No Porn, No Sex, No Horror and Meaningful … Recommended lah.

Mendobrak Tembok

Ketika menemukan tembok yang kokoh dan tinggi, dan tujuan akhir kita ada dibalik tembok itu, apa yang harus dilakukan ?

Mendobrak tembok … Mungkin itu jadi pilihan yang paling banyak disarankan. Kedengarannya mudah, tinggal mengambil alat yang kita anggap cukup kuat, lalu mulai menghancurkannya. Tapi bagaimana jika, saking kokohnya tembok itu, usaha keras kita hanya menimbulkan kerusakan kecil. Hanya lapisan semennya sedikit terkelupas. Sedangkan si tembok masih berdiri kokoh.

Lau bagaimana dengan saran kedua : Mencari alternatif jalan keluar lain, jika tak kau temukan, ya sudah istirahat saja di sana. Sampai kita menemukan sedikit celah untuk bisa dimanfaatkan jadi jalan keluar. Terdengar sangat cari aman bukan ? Atau malahan terdengar seperti -maaf- pecundang. Memang kedengarannya sangat tidak ideal, tapi bisa jadi ini akan jadi pilihan yang paling mungkin saat itu. Apalagi jika kita tidak punya alat apapun untuk mendobrak tembok itu.

Bagaimana kalau ternyata kita masih sangat ingin mencapai ideal, dan terus mencoba alternatif pertama -bahkan jika tidak ada alat apapun di sana-. Pilihan memang sulit, jika tembok ini tidak hancur, maka tujuan tidak akan bisa kita raih. Tapi kondisi tidak memungkinkan kita untuk terus berusaha …

Lalu setelah lelah mencoba mendobrak tembok ini, salahkah jika saya mulai berpikir ulang tentang semuanya …. “Apakah memang tembok ini terlalu keras untuk didobrak atau saya yang salah menentukan tujuan … ?

d pic is from here

Hanya kaki ini … bukan yang lain

Source : My Personal Note

Tanganku masih menggapai
Kucoba mencari tangan lain untuk ku berpegang
Mmm … kalau tidak ada tangan,
barangkali ada tiang yang bisa kujangkau
Atau mungkin ada dahan yang mampu kuraih

Tanganku masih sekuat tenaga menggapai
Tapi … ternyata tak ada apa-apa di sini
Semuanya pergi ….
Yang ada hanya kosong
Aku panik …
Bagaimana ini ?
Aku butuh berdiri !!!
Tapi mengapa tak ada apa-apa di sini

Aku lelah mencari,
aku lelah berteriak
Akhirnya kuputuskan untuk berhenti
Walau sulit,
Kucoba yakinkan diriku
Tak ada pegangan yang bisa kuraih
tak ada tiang, dahan atau tangan yang bisa membantuku berdiri

Aku diam,
merenung,
berpikir
Mmm … tiba-tiba aku sadar

Bukan semua itu yang kubutuhkan
Bukan tangan,
Bukan tiang,
Bukan dahan

Hanya kaki yang mampu berdiri lebih kuat
Ya .. Kaki .. Kaki milikku .. bukan milik yang lain

Fokus … fokus … fokus …
Kutenangkan diri …
Perlahan-perlahan kucoba bangkit
Dan akhirnya kutemukan,
Kaki inilah yang mampu menopang tubuhku agar tetap berdiri
Bukan tiang, dahan atau tangan orang lain yang ada di sekelilingku

pic is taken from here

[An Other Obsession of Me] Mengapa Menulis ?


Mengapa menulis ?
Karena dengan menulis, khayalan-khayalan ini bisa keluar dari pikiranku sehingga khayalan lain bisa menggantikannya
Karena bisa kubagi rasa bahagia dan berjuta harapan yang melekat dibenakku
Karena bisa kuceritakan kegalauan jiwa dan keresahan hati yang mengiringi langkahku
Karena dengan menulis, bisa kurangkai kata untuk menghibur dukamu
Dan dengannya, dapat kukabarkan sekelilingku

Di sini, atau dimanapun itu, aku hanya tetap ingin menuliskan semuanya, karena kupercaya tinta ini tak akan mengkhianatiku ….

d pic is taken from here